Kabupaten Kerinci merupakan perkebunan kayu manis yang tersebar di Pegunungan Kerinci. Kayu Manis dikenal pula dengan nama Cassiavera atau Cinanoum Burmanni. Hal yang menarik dari kegiatan agro wisata ini adalah melihat proses pembuatan kayu manis, mulai dari pengulitan dari batang pohonnya sampai pada tahap-tahap penyortiran. Kayu manis merupakan bahan baku rempah, obat-obatan dan minuman.
Di samping itu, komoditi perkebunan yang dihasilkan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah cassiavera atau kulit manis, kopi, coklat, karet, tebu dan tembakau. Sampai saat ini, hasil produksi perkebunan,di Kabupaten Kerinci yang dibawa keluar daerah masih berbentuk bahan baku. Di masa mendatang diharapkan hasil produksi perkebunan tersebut dapat diolah menjadi bahan jadi yang bernilai ekonomis tinggi. Dari berbagai komoditas perkebunan yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Kerinci, primadona komoditas perkebunan adalah cassiavera atau kulit manis. Jumlah luas areal tanam cassiavera ini di tahun 2007 mencapai 42.413 ha yang tersebar hajnpir di seluruh kecamatan atau sekitar 26 persen dari seluruh luas wilayah pertanian di Kabupaten Kerinci merupakan perkebunan kulit manis. Kecamatan Gunung Raya, Batang Berangin, Kayu Aro, Keliling Danau serta Danau Kerinci memiliki kawasan perkebunan cassiavera yang cukup luas di antara kecamatan lainnya.
Produksi kulit manis Kabupaten Kerinci pada tahun 2007 mencapai 53.645, 05 ton yang diusahakan oleh 13.263 kk atau lebih dari 17% penduduk. Produksi yang meningkat rata-rata 14,14% pertahun. Rupanya jenis strata tanah panas iklim kering di Kerinci ini sangat cocok untuk tanaman kulit manis. Tak heran bila kulit manis menjadi primadona petani di Kerinci.***
Sumber :http://www.kerincikab.go.id