Danau Gunung Tujuh

Kondisi alamnya yang masih perawan dan asri menjadikan Danau Gunung Tujuh sebagai objek wisata paling favorit di Kabupaten Kerinci dan sekitarnya. Sementara, letaknya yang berada pada ketinggian 1.996 meter dpi menjadikan danau ini seba gai danau tertinggi di Asia Tenggara.
Bagi para pendaki, melakukan pendakian ke Gunung Kerinci dengan puncaknya di ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (dpi) memang melelahkan, tapi sekaligus juga menjadi tantangan. Meski terlihat begitu dekat dari salah satu punggung Gunung Tujuh, jalan menuju puncak Gunung Kerinci lumayan berliku. Kemiringan j alur pendakian berupa j alan setapak yang menanjak yang mencapai 50-60 derajat sangat menguras stamina.
Namun, rasa lelah itu seakan lenyap ketika tiba di lokasi tujuan wisata yang ada di kawasan Gunung Tujuh, yakni sebuah danau yang disebut Danau Gunung Tujuh. Selain alamnya yang asri, panorama di danau yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini demikian indah.
Selain melakukan pendakian, tidak sedikit pengunjung yang datang hanya untuk menikmati suasana alami di kaki gunung. Setiap akhir pekan, banyak pendaki amatiran (wisatawan) yang naik ke Danau Gunung Tujuh. Mereka tidak hanya berasal dari Kerinci, melainkan juga wisatawan yang datang dari luar daerah. Tidak heran, jika setiap hari Sabtu-Minggu banyak tenda-tenda kemah yang berdiri di sekitar pos jaga. Obyek wisata ini berjarak lebih kurang 51 km dari Sungai Penuh.
Tertinggi di Asteng
Secara ilmiah, Danau Gunung Tujuh merupakan danau vulkanik yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi di masa lampau. Memiliki ukuran panjang sekitar 4,5 km dan lebar 3 km, danau yang berada di ketinggian 1.996 meter dpi ini merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.
Bagi pencinta wisata alam sekaligus petualangan, Danau Gunung Tujuh merupakan objek wisata favorit di Jambi dan sekitarnya. Selain panorama alamnya yang indah, danau ini dikelilingi oleh enam gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo dengan ketinggian 2.525 meter dpi, Gunung Hulu Sangir (2.330 meter dpi), Gunung Mandura Besi (2.418 meter dpi), Gunung Selasih (2.230 meter dpi), Gunung Jar Panggang (2.469 meter dpi) dan Gunung Tujuh (2.732 meter dpi) yang puncaknya paling tinggi. Tidak hanya itu, sebagai kawasan yang menjadi salah satu sentra keanekaragaman hayati, Danau Gunung Tujuh juga sering dikunjungi para pencinta dan peneliti flora dan fauna. Di kawasan ini hidup berbagai jenis satwa khas TNKS seperti harimau sumatera (Panthers tigru surnatrensis), sia­mang, beruang madu, babi hutan, tapir, bermacam burung dan berbagai jenis kupu-kupu. Tumbuh an yang hidup di kawasan ini pun beragam dengan primadona berba gai jenis anggrek alam dan bungax kantong semar.
Panorama alam menawan lain yang dapat dinikmati di kawasan ini adalah Air Terjun Gunung Tujuh. Air terjun dengan ketinggian puluhan meter itu bersumber dari Danau Gunung Tujuh. Pengunjung yang ingin mencapai air terjun ini bisa melalui jalur setapak tidak jauh dari bekas wisma peristirahatan di dekat pos jaga di kaki gunung.
Ada beberapa alternatif jalur pendakian ke Danau Gunung Tujuh. Salah satunya dan paling banyak ditempuh adalah melalui gerbang Pos TNKS di Desa Pelompek Keca matan Kayu Aro, Kabupaten Kerin ci. Di desa berketinggian 1.600 meter dpi itu udara terasa dingin, terlebih lagi karena angin selalu bertiup kencang sehingga pengunjung disarankan untuk membawa jake atau baju tebal.
Sebagaimana daerah pegununj an pada umumnya, pada malam hari suhu udara di sekitar pos pendakiai ini terasa sangat dingin. Tanp; mengenakan jaket tebal, kaus kak dan selimut tebal. Angin dingii yang bertiup terasa menusuk tulang Bagi pengunjung yang hendak mendaki ke Danau Gunung Tuju lebih pagi bisa memanfaatkan ruma penduduk di sekitar pos. Ruma tinggal yang sekaligus menjac homestay tersebut bisa dipesa sebelum hari kedatangan atau pad hari kedatangan itu juga jik kebetulan tidak ada pengunjun yang menginap. Selain di sekitar po pengunjung pun bisa menginap t beberapa homestay di Desa Kers; Tuo yang terletak beberapa kilomu ter dari Pelompek.
Dengan segala keindahan ala yang disimpannya, kawasan Dan; Gunung Tujuh terlihat masih uti dan lestari karena belum terus tangan-tangan jahil. Kondisi ini t lepas dari pesan pihak Balai TNJ yang senantiasa mengingatk: pengunjung agar tidak mengamh menangkap atau membawa kea karagaman hayati yang dimili kawasan ini.***

Sumber : http://www.kerincikab.go.id/

Penulis : Rhory Andhika ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Danau Gunung Tujuh ini dipublish oleh Rhory Andhika pada hari Jumat, 17 Juni 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Danau Gunung Tujuh
 
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar