Mengenaskan 75 Persen Situs Purbakala di Kerinci Rusak

Tim Kajian Budaya Kepresidenan yang meninjau langsung situs-situs kebudayaan di Kerinci dan Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, terkaget-kaget. Betapa tidak, mereka mendapati 75 persen situs-situs purbakala di daerah tersebut ditemukan dalam keadaan rusak.

"Tim kajian yang diutus kepresidenan memang terkejut dan kaget mendapati hampir semua situs kepurbakalaan yang ada di Kerinci ternyata telah rusak," ungkap peneliti kebudayaan dan perwakilan BP3 Jambi di Kerinci, Iskandar Zakaria, di Kerinci, Ahad (19/6).

Bahkan, anggota tim Meutia Hatta yang terdiri dari enam orang anggota tersebut yakni Prof. DR. Yanuarius Kalibau, Syahlarriadi, Rusdi Agus Rianto, Seni Gumilang, dan Yudianti Prameswari, sempat menganggap kerusakan itu sebagai sebuah indikasi keteledoran yang teramat sangat dari pemkab dan masyarakat Kerinci.

"Ya, mereka sangat kecewa, dari situs-situs yang mereka kunjungi hampir kesemuanya ditemukan sudah dalam keadaan rusak dan tidak terawat, mereka mengatakan akan melaporkan situasi dan kondisi tersebut kepada pimpinan tim yang ditunjuk presiden yakni Meutia Hatta untuk selanjutnya dilaporkan ke presiden," kata Iskandar.

Beberapa situs yang dikunjungi adalah situs Batu Patah dan Batu Bergambar di Benik dan Muak, situs Batu Silindrik di Jujun, situs Batu Kursi dan Batu Lesung di Lolo Kecil, situs masjid Keramat di Pulau Tengah, Situs Batu Gong di Kumun (kota Sungaipenuh), dan situs Goa Kasah di Kayu Aro.

"Bahkan di beberapa situs didapati telah mengalami kerusakan di bagian terpenting dari objek seperti telah rusaknya gambar menyerupai manusia di situs batu bergambar di Muak, menurut laporan kades setempat situs itu dirusak oleh masyarakat karena sebelumnya pernah ada isu terdapatnya emas dalam batu itu," terang Iskandar.

Kerusakan karena kasus yang serupa juga didapati di situs-situ lain, di situs Batu Gong yang terdapat di Desa Kumun termasuk wilayah Kota Sungaipenuh juga didapati telah terpuruk ke dalam lubang, karena ada kelompok masyarakat setempat yang menggali di bawah batu itu yang diduga menyimpan emas.

"Sementara dalam situs Goa Kasah yang terdapat di Kayu Aro, berbagai guratan gravity purba di dalamnya juga didapati telah rusak dan hilang, selain karena tertutup lumut yang sudah sangat tebal dan keras juga karena adanya tangan-tangan jahil," papar Iskandar.

Lebih jauh dia mengatakan tim Meutia yang meninjau langsung situs-situs tersebut sangat menyayangkan terjadinya kerusakan dan perusakan tersebut, karena situs-situ itu seharusnya menjadi tanggung jawab pemkab setempat dalam hal ini Budpar.

"Saya laporkan, kerusakan itu justru berlangsung pascatahun 90-an karena sebelumnya kondisi-kondisi itu masih didapati dalam kondisi yang sangat baik, jadi kesimpulannya kerusakan itu telah dimulai ketika era Reformasi dimulai," tegasnya.

Dia juga mengatakan, untuk upaya penyelamatan sisa-sisa situs purbakala tersebut, perlu adanya sinergi antara pemerntah pusat, provinsi, kabupaten Kerinci dan kota Sungaipenuh serta juga kalangan budayawan.

Sumber :  http://www.antaranews.com/

Penulis : Rhory Andhika ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Mengenaskan 75 Persen Situs Purbakala di Kerinci Rusak ini dipublish oleh Rhory Andhika pada hari Minggu, 19 Juni 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Mengenaskan 75 Persen Situs Purbakala di Kerinci Rusak
 
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar