Peminat
kebutuhan belut nampaknya tidak pernah surut, meskipun peternak belut
sudah mulai banyak masih saja belum bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan demikian melakukan ternak /budidaya belut masih memiliki
potensi yang cukup besar.Meski digolongkan dalam kelompok ikan, belut
berbeda dengan jenis ikan pada umumnya. Belut biasa hidup di lumpur
dengan air yang tidak terlalu banyak. Kemampuan hidup di lumpur ini
karena belut memiliki 2 sistem pernafasan. Habitat belut biasa ditemukan
dirawa dan sawah, tetapi di sawah sudah sangat jarang sekali ditemukan,
hal ini karena habitat belut disawah rusak oleh efek penggunaan pupuk
pestisida / pupuk kimia yang berlebihan.
Seperti pada budidaya ikan pada umumnya,
ternak belut juga dibagi menjadi 2, pembibitan dan pembesaran untuk
konsumsi. Dalam melakukan budidaya belut bisa menggunakan kolam
semen atau kita bisa memanfaatkan drum bekas sebagai pengganti kolam.
Baik dengan kolam semen maupun kolam drum proses atau cara budidaya
sama hanya tempat / media budidayanya saja yang berbeda.
Cara Ternak Belut Dalam Drum
Cara Lengkap Budidaya Belut Dengan Media Drum Bekas
Menyiapkan kolam budidaya belut
Metode ternak belut dengan drum ini
tergolong dalam semi permanen. Selain menggunakan drum dalam budidaya
belut secara semi permanen bisa juga memanfaatkan tong, kontainer
plastic atau kolam terpal. Tentu saja dengan menggunakan drum tidak
seawet menggunakan kolam tembok jadi jika Anda serius ingin budidaya
belut disarankan mengggunakan kolam semen/tanah (Permanen).
Penyiapan kolam dalam ternak belut memanfaatkan drum bekas tidak sulit, berikut ini langkah-langkanya :
- Bersihkan tong / drum hingga bersih terutama pada bagian dalamnya
- Buat lubang memanjang pada drum
- Letakan drum pada tanah yang datar dan juga beri pengganjal pada kanan dan kiri agar drum tidak terguling
- Jangan lupa buat juga saluran pembuangan dibawah tong
- Yang terakhir buat juga peneduh dari sinar matahari agar belut tidak kepanasan
Media Tumbuh Ternak Belut
Media tumbuh belut merupakan salah satu
kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi yang pas pada
media tunbuh ini yang menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut
diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas menggunakan media
berupa lumpur kering, kompos, jerami padi pupuk TSP, dan mikroorganisme
stater. Berikut ini tips membuat media tumbuh belut untuk kolam drum
bekas
- Dasar drum diberi lapisan jerami dengan ketebalan 50 cm
- Lalu siram jerami dengan mikroorganisma stater. Komposisi 1 liter per drum
- Selanjutnya diberi lapisan kompos setinggi 5 cm, bisa juga menggunakan pupuk kandang atau tanah humus
- Lapisan yang terakhir adalah lumpur kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5kg. Lapisan yang terakhir ini setinggi 25 cm.
- Tinggal masukan air besih kedalam drum setinggi 15 cm dan diamkan selama 2 minggu sebelum dimasukan belut karena harus melalui proses fermentasi dahulu.
Pemilihan Bibit Belut
Kolam drum beserta media tumbuh sudah
siap tinggal kita masukan bibit belut, tetapi sebaiknya kita memilih
bibit belut yang sehat, berikut ini beberapa kriteria bibit yang baik
dalam budidaya belut
- Pilih bibit belut yang memiliki ukuran yang seragam, hal ini bertujuan agar ketika waktu panen ukuran yang dihasilkan juga seragam sehingga dan juga mencegah terjadinya risiko kanibalisme atau saling memangsa
- Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
- Tidak cacat atau luka secara fisik.
- Bebas dari penyakit.
- Ukuran bibit belut kurang lebih panjang 10-12 cm
Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang cukup juga bisa
mencegah terjadinya kanibalisme di budidaya belut. Untuk takaran
disesuaikan dengan berat populasi belut. Paling aman diberi pakan
sebanyak 5-20% dari bobot tubuh /hari
Pemberian pakan bisa pada sore karena
belut biasa mencari mangsa di sore dan malam hari.Untuk pakan bisa
diberi cacing, kecebong, ikan kecil maupun keong mas dan bekicot yang
sudah dicacah kecil-kecil.
Panen Belut
Dalam satu drum bisa diberi bibit lele sebanyak 2 kg dan dengan ukuran bibit 10-12 cm bisa dipanen setelah 3-4 bulan,
Untuk harga bibit belut rata-rata
panjangnya 6-11cm dipasaran djual sekitar Rp.55.000/ kg (isi 75-110
ekor/kg) sedangkan harga jual belut komsumsi 32.000/kg isi 3-5 ekor.
Demikian langkah-langkah dalam melakukan
budidaya atau ternak pembesaran belut dengan memanfaatkan tong/drum
plastik bekas. Semoga bisa membantu Anda dalam mencari referensi