1.Danau Gunung Tujuh
So, buruan ke Kerinci..!!
PS: kalo mau ke air terjun pancaro rayo, jasa tour guide gratis coz ‘author’ kebetulan tinggal di dekat objek..heheh
*akomodasi juga kalo bsa digratiskan dah..
A. Selayang Pandang
Danau Gunung Tujuh terletak pada
ketinggian 1.950 m dari permukan laut (dpl). Dengan ketinggian tersebut
Danau Gunung Tujuh tercatat sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara.
Danau ini terbentuk karena letusan Gunung Tujuh pada ratusan tahun
silam. Bekas letusan tersebut membentuk sebuah kawah yang lama-kelamaan
penuh terisi oleh air hujan.
Air Danau Gunung Tujuh menjadi sumber
mata air dari Air Terjun Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan
Sungai Batang Sangir. Air Terjun Gunung Tujuh dan Air Terjun Telun
Berasap ini menjadi bagian lain dari wisata andalan yang terdapat
Kabupaten Kerinci.
Menurut mitos yang berkembang di
masyarakat, Danau Gunung Tujuh merupakan danau sekti (sakti). Mereka
meyakini bahwa danau tersebut dijaga dan dihuni oleh dua makhluk halus
menyerupai manusia yang dikawal oleh beberapa pasukan (pengikut) setia
menyerupai harimau. Kedua makhluk tersebut oleh masyarakat diberi nama
“Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti”.
B. Keistimewaan
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih asri dan belum terusik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana alamnya begitu menyejukkan, panoramanya begitu indah dan alami, dan airnya begitu jernih. Kondisi ini memberikan ketentraman dan ketenangan bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih asri dan belum terusik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana alamnya begitu menyejukkan, panoramanya begitu indah dan alami, dan airnya begitu jernih. Kondisi ini memberikan ketentraman dan ketenangan bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Keindahan Danau Gunung Tujuh bertambah lengkap oleh barisan hamparan tujuh gunung yang mengelilinginya. Ketujuh gunung tersebut meliputi
Gunung Hulu Tebo (2.525 m dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 m dpl),
Gunung Madura Besi (2.418 m dpl), Gunung Lumut (2.350 m dpl), Gunung
Selasih (2.230 m dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 m dpl) dan Gunung
Tujuh (2.735 m dpl).
Di beberapa titik di pinggir danau ini,
terdapat pasir yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat
digunakan oleh para wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya
sang mentari dari ufuk timur. Pada saat matahari menampakkan wajahnya,
para wisatawan dapat menikmati keindahan danau yang menakjubkan.
C. Lokasi
Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia
Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia
D. Akses
Untuk mencapai lokasi ada 3 tahap perjalanan yang mesti dilalui oleh para wisatawan. Pertama, perjalanan bisa ditempuh melalui tiga alternatif. (1) Perjalanan dari Kota Jambi ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km, dapat ditempuh sekitar 10 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (2) Perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km dapat ditempuh sekitar 7 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (3) Perjalanan dari Kota Padang ke Muaralabuh yang dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 211 km dapat ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi.
Untuk mencapai lokasi ada 3 tahap perjalanan yang mesti dilalui oleh para wisatawan. Pertama, perjalanan bisa ditempuh melalui tiga alternatif. (1) Perjalanan dari Kota Jambi ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km, dapat ditempuh sekitar 10 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (2) Perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km dapat ditempuh sekitar 7 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (3) Perjalanan dari Kota Padang ke Muaralabuh yang dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 211 km dapat ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan dilanjutkan dari Sungai
Penuh ke Kecamatan Kayu Aro atau tepatnya di Desa Pelompek dengan
menggunakan angkutan umum. Jarak dari Sungai Penuh ke Pelompek sekitar
50 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Ketiga, dari Desa Pelompek ke lokasi
Danau Gunung Tujuh, wisatawan hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai
lokasi dengan dua alternatif rute. (1) Dari pos jaga kawasan Gunung
Tujuh ke tepi danau dengan jarak 3 km dimana kondisi medan tidak begitu
sulit dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. (2) Dari belakang
wisma tamu Gunung Tujuh ke tepi danau dengan jarak sekitar 2,5 km
dimana kondisi medan agak curam dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3
jam.
E. Harga Tiket
Dalam proses konfirmasi.
Dalam proses konfirmasi.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Bagi para wisatawan yang datang dari luar daerah dan ingin berlama-lama, dapat menginap di beberapa homestay di Desa Kersik Tuo yang tidak begitu jauh dari Desa Pelompek (lokasi danau). Sementara untuk urusan makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
Bagi para wisatawan yang datang dari luar daerah dan ingin berlama-lama, dapat menginap di beberapa homestay di Desa Kersik Tuo yang tidak begitu jauh dari Desa Pelompek (lokasi danau). Sementara untuk urusan makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
2.Gunung Kerinci
A. Selayang Pandang
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci berada pada garis
10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di
antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Sulak Deras.
B. Keistimewaan
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Setelah melewati hutan tersebut dan
sampai pada puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 m dpl, para
wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang
untuk dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru
mata angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan
hamparan hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung
menjadi satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
C. Lokasi
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
D. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
Dalam proses konfirmasi.
E. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota
Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278
km. Waktu yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan
umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
F. Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp. 50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp. 50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
3. Air Terjun Telun Berasap
A. Selayang Pandang
Air Terjun Telun Berasap merupakan obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air terjun tersebut bersumber dari sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh yang mengalir melewati tebing terjal dengan ketinggian sekitar 50 m. Orang Jambi menyebutnya Air Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga menimbulkan “kabut air” di sekelilingnya.
Air Terjun Telun Berasap merupakan obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air terjun tersebut bersumber dari sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh yang mengalir melewati tebing terjal dengan ketinggian sekitar 50 m. Orang Jambi menyebutnya Air Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga menimbulkan “kabut air” di sekelilingnya.
Di balik Air Terjun Telun Berasap,
terdapat sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa
tersebut karena medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat
deras dengan karang yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah
dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan yang berkunjung ke
objek wisata Air Terjun Telun Berasap.
B. Keistimewaan
B. Keistimewaan
Air terjun Telun Barasap menyuguhkan
pemandangan yang indah, dengan debit air yang deras sehingga membentuk
percikan air yang lembut mirip seperti asap putih atau dikenal juga
dengan kabut air. Butiran-butiran uap air yang terbentuk dari kabut air
tersebut berwarna indah tatkala disinari cahaya mentari dengan
memantulkan kemilau cahaya yang berwarna-warni.
C. Lokasi
Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
D. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan tiga alternatif. Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, sementara waktu tempuhnya selama sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan tiga alternatif. Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, sementara waktu tempuhnya selama sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota
Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278
km. Waktu perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Ketiga, perjalanan dimulai dari Padang
ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari
kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu
sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau
mobil pribadi.
E. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
Dalam proses konfirmasi.
F. Akomodasi
Di kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000,00-Rp.100.000,00 (Februari 2008). Hotel-hotel tersebut cukup nyaman sebagai tempat menginap dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Di kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000,00-Rp.100.000,00 (Februari 2008). Hotel-hotel tersebut cukup nyaman sebagai tempat menginap dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
4. Masjid Agung Pondok Tinggi
A. Selayang Pandang
Masjid Agung Pondok Tinggi terdapat di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci). Masjid ini dibangun pada tahun 1874 dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Pada tahun 1890, oleh masyarakat setempat, dinding yang terbuat dari anyaman bambu tersebut diganti dengan kayu yang diukir dengan indah.
Masjid Agung Pondok Tinggi terdapat di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci). Masjid ini dibangun pada tahun 1874 dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Pada tahun 1890, oleh masyarakat setempat, dinding yang terbuat dari anyaman bambu tersebut diganti dengan kayu yang diukir dengan indah.
Pembangunan Masjid Agung Pondok Tinggi
ditetapkan melalui musyawarah secara bersama warga Dusun Pondok Tinggi.
Dari hasil musyawarah tersebut, terbentuklah panitia pembangunan masjid
yang bertugas mengkoordinir pembangunan yang terdiri dari empat orang,
mereka adalah Bapak Rukun (Rio Mandaro), Bapak Hasip (Rio Pati), Bapak
Timah, dan Haji Rajo Saleh (Rio Tumenggung). Sementara untuk arsitektur
bangunan dipercayakan kepada M. Tiru seorang warga Dusun Pondok Tinggi.
Di samping itu, juga ditunjuk 12 orang tukang bangunan yang membantu
mengukur, memotong, dan memilah berbagai komponen bangunan. Sementara
itu, masyarakat setempat turut serta membantu pembangunan secara
bergotong royong, terutama dalam menyediakan bahan-bahan untuk keperluan
pembangunan. Pembangunan Masjid Agung Pondok Tinggi baru selesai secara
permanen pada tahun 1902.
B. Keistimewaan
Keunikan masjid ini terletak pada arsitektur bangunannya. Arsitekur Masjid Agung Pondok Tinggi dibangun mengikuti model arsitektur masjid di Nusantara masa lampau dengan ciri atap berbentuk tumpang berlapis tiga. Bagi masyarakat setempat, tiga tingkat atap tersebut berkaitan dengan 3 filosofi hidup yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bapucak satu (berpucuk satu), berempe Jurai (berjurai empat), dan batingkat tigae (bertingkat tiga). Berpucuk satu melambangkan bahwa masyarakat setempat mempunyai satu kepala adat dan beriman kepada Tuhan Yang Esa (satu); berjurai empat, lambang dari 4 jurai yang terdapat di Pondok Tinggi tempat masjid dibangun; dan batingkat tiga ialah simbolisasi dari keteguhan masyarakat dalam menjaga 3 pusaka yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu pusaka tegenai, pusaka ninik mamak, dan pusaka depati.
Keunikan masjid ini terletak pada arsitektur bangunannya. Arsitekur Masjid Agung Pondok Tinggi dibangun mengikuti model arsitektur masjid di Nusantara masa lampau dengan ciri atap berbentuk tumpang berlapis tiga. Bagi masyarakat setempat, tiga tingkat atap tersebut berkaitan dengan 3 filosofi hidup yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bapucak satu (berpucuk satu), berempe Jurai (berjurai empat), dan batingkat tigae (bertingkat tiga). Berpucuk satu melambangkan bahwa masyarakat setempat mempunyai satu kepala adat dan beriman kepada Tuhan Yang Esa (satu); berjurai empat, lambang dari 4 jurai yang terdapat di Pondok Tinggi tempat masjid dibangun; dan batingkat tiga ialah simbolisasi dari keteguhan masyarakat dalam menjaga 3 pusaka yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu pusaka tegenai, pusaka ninik mamak, dan pusaka depati.
Keistimewaan lainnya adalah masjid ini
ditopang oleh 36 tiang penyangga. Ke 36 tiang tersebut dibagi menjadi 3
kelompok tiang, yaitu tiang panjang sembilan (tiang tuo), tiang panjang
limau (panjang lima), dan tiang panjang duea (tiang panjang dua).
Tiang-tiang tersebut ditata sesuai dengan ukuran, komposisi, dan
letaknya masing-masing. Tiang panjang sembilan (tiang tuo) sebanyak
empat buah tertata membentuk segi empat yang terletak di ruangan bagian
dalam. Untuk tiang panjang limau (panjang lima) sebanyak 8 buah tertata
membentuk segi empat dan tiang-tiang ini terletak di ruangan bagian
tengah. Sementara itu, tiang panjang duea (panjang dua) sebanyak 24 buah
tertata membentuk segi empat dan terletak di ruangan bagian luar.
Selain itu, goresan ukiran yang terpahat
dengan indah, teratur, dan rapi pada dinding-dinding masjid menambah
nilai artistik. Ukiran yang terpahat pada dinding masjid kaya dengan
aneka motif khas berbagai bangsa, seperti Persia, Romawi, Mesir, dan
Indonesia.
C. Lokasi
Masjid ini terletak di Dusun Pondok Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
Masjid ini terletak di Dusun Pondok Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
D. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui tiga alternatif jalur darat. Pertama, perjalanan dari Kota Jambi ke Kota Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam. Kedua, perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 278 km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Ketiga, perjalanan dari Kota Padang ke Muaralabuh, lalu dilanjutkan ke Sungai Penuh. Jarak dari Kota Padang ke lokasi objek wisata sekitar 211 km dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Ketiga alternatif tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi.
Lokasi dapat ditempuh melalui tiga alternatif jalur darat. Pertama, perjalanan dari Kota Jambi ke Kota Sungai Penuh yang berjarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam. Kedua, perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 278 km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Ketiga, perjalanan dari Kota Padang ke Muaralabuh, lalu dilanjutkan ke Sungai Penuh. Jarak dari Kota Padang ke lokasi objek wisata sekitar 211 km dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Ketiga alternatif tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi.
E. Harga Tiket
Untuk masuk Masjid Agung Pondok Tinggi, para wisatawan tidak dipungut biaya.
Untuk masuk Masjid Agung Pondok Tinggi, para wisatawan tidak dipungut biaya.
F. Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp 15.000-Rp 100.000 per malam (April 2008) dengan pelayanan yang cukup baik. Sementara itu, untuk makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
4. Danau Kerinci
Di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp 15.000-Rp 100.000 per malam (April 2008) dengan pelayanan yang cukup baik. Sementara itu, untuk makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
4. Danau Kerinci
A. Selayang Pandang
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.
B. Keistimewaan
Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat.
Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat.
Di desa-desa sekitar danau, terdapat
sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup
ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan
di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia
purba.
Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan
Festival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian
masyarakat Jambi. Tujuan dari festival ini adalah untuk memberikan
suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.
C. Lokasi
Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, ProvinsiJambi, Indonesia
Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, ProvinsiJambi, Indonesia
D. Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh. Jarak antara Jambi dengan Sungai Penuh sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh. Jarak antara Jambi dengan Sungai Penuh sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif yang kedua: perjalanan bisa
dimulai dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh
dengan jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam.
Perjalanan bisa dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil
pribadi.
Alternatif ketiga: perjalanan dimulai
dari Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik
Tuo. Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama
perjalanan kira-kira 5-6 jam. Perjalanan bisa dilakukan dengan
kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
E. Tiket
Tarif masuk ke objek wisata sebesar Rp 3000 bagi orang dewasa dan Rp 2000 bagi anak-anak.
Tarif masuk ke objek wisata sebesar Rp 3000 bagi orang dewasa dan Rp 2000 bagi anak-anak.
F. Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai saat ini, tetapi pengunjung jangan khawatir karena di kota Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000-Rp.100.000 dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Batokok, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
5. Taman Nasional Kerinci Seblat
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai saat ini, tetapi pengunjung jangan khawatir karena di kota Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp. 15.000-Rp.100.000 dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Batokok, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
5. Taman Nasional Kerinci Seblat
A. Selayang Pandang
Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan hasil dari penyatuan beberapa kawasan cagar alam Kerinci seperti: Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat. Di dalam cagar alam tersebut terdapat kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan hutan berfungsi menghasilkan air guna memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang hidup disepanjang bantaran sungai seperti sungai Batanghari dan sungai Musi. Mengingat peran yang sangat vital dari hutan tersebut, maka pada tanggal 4 Oktober 1982 bertepatan dengan Kongres Taman Nasional Sedunia yang diadakan di Bali, pemerintah menjadikan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai kawasan hutan lindung.
Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan hasil dari penyatuan beberapa kawasan cagar alam Kerinci seperti: Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat. Di dalam cagar alam tersebut terdapat kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan hutan berfungsi menghasilkan air guna memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang hidup disepanjang bantaran sungai seperti sungai Batanghari dan sungai Musi. Mengingat peran yang sangat vital dari hutan tersebut, maka pada tanggal 4 Oktober 1982 bertepatan dengan Kongres Taman Nasional Sedunia yang diadakan di Bali, pemerintah menjadikan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai kawasan hutan lindung.
Secara geografis Taman Nasional Kerinci
Seblat berada pada garis 100°31‘18″ - 102°44‘ lintang timur dan
17‘13″-326‘14″ Lintang Selatan. Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki
luas 1.368.000 Ha, dengan perincian: seluas 353.780 Ha (25,86%) berada
di wilayah Provinsi Sumatera Barat, 422.190 Ha (30,86%) berada di
wilayah Provinsi Jambi, 310.910 Ha (22,73%) terletak di Propinsi
Bengkulu; dan seluas 281.120 Ha (20,55%) terletak di Propinsi Sumatera
Selatan. Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat masuk dalam wilayah 9
Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa di empat provinsi tersebut.
Sebagian besar kawasan taman nasional ini merupakan rangkaian
pegunungan Bukit Barisan Selatan di Pulau Sumatera bagian tengah.
Topografi Taman Nasional Kerinci Seblat
yang berada pada ketinggian antara 200 sampai dengan 3.805 meter dpl
ini bergelombang, berlereng curam dan tajam. Sedangkan topografi taman
yang relatif datar, terdapat pada ketinggian 800 meter dpl atau terdapat
di daerah enclave yang berada di Kabupaten Kerinci.
B. Keistimewaan
Di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat beberapa tipe ekosistem hutan. Mulai dari tipe ekosistem hutan dataran rendah, sampai ekosistem sub alpin dan beberapa ekosistem khas seperti rawa gambut, rawa air tawar dan danau. Taman Nasional Kerinci Seblat juga memiliki hutan primer dengan beberapa tipe vegetasi. Tipe vegetasi utama didominasi formasi seperti: Vegetasi dataran rendah yang berada di atas 200 sampai 600m dari permukaan laut (dpl); hutan dengan Vegetasi pegunungan/bukit yang berada pada ketinggian 600 sampai 1.500m dpl; hutan Vegetasi montana yang berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.500 m dpl; hutan Vegetasi belukar gleichenia/paku-pakuan yang tumbuh pada ketinggian 2.500 sampai 2.800m dpl dan terakhir hutan Vegetasi sub alpine yang tumbuh pada ketingian 2.300 sampai 3.200m dpl.
Di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat beberapa tipe ekosistem hutan. Mulai dari tipe ekosistem hutan dataran rendah, sampai ekosistem sub alpin dan beberapa ekosistem khas seperti rawa gambut, rawa air tawar dan danau. Taman Nasional Kerinci Seblat juga memiliki hutan primer dengan beberapa tipe vegetasi. Tipe vegetasi utama didominasi formasi seperti: Vegetasi dataran rendah yang berada di atas 200 sampai 600m dari permukaan laut (dpl); hutan dengan Vegetasi pegunungan/bukit yang berada pada ketinggian 600 sampai 1.500m dpl; hutan Vegetasi montana yang berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.500 m dpl; hutan Vegetasi belukar gleichenia/paku-pakuan yang tumbuh pada ketinggian 2.500 sampai 2.800m dpl dan terakhir hutan Vegetasi sub alpine yang tumbuh pada ketingian 2.300 sampai 3.200m dpl.
Di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
secara umum tumbuh sekitar 4.000 jenis flora dari 63 famili. Jenis
flora tersebut banyak terdapat di kawasan hutan yang didominasi oleh
famili Dipterocarpaceae, Leguminosae, Lauraceae, Myrtaceae,
Bommacaceae, Moraceae, Anacardiaceae, Myristicaceae, Euphorbiaceae dan
Meliaceae. Sedangkan pada ketinggian 500m sampai 2000m dpl, jenis flora
yang tumbuh di hutan ini banyak didominasi oleh famili Fagaceae,
Erycaceae dan semak-semak sub alpin dari jenis Vaccinium dan
Rhododendron.
Di Taman Nasional Kerinci Seblat juga
terdapat jenis vegetasi yang menjadi ciri khasnya, di antaranya adalah:
Histiopteris insica (tumbuhan berpembuluh tertinggi) yang dapat
dijumpai di dinding kawah Gunung Kerinci, berbagai jenis Nepenthes sp,
Pinus mercusii strain Kerinci, Kayu Pacat (Harpullia arborea), Bunga
Raflesia (Rafflesia arnoldi), Agathis sp. Pada tahun 1993, Biological
Science Club (BScC) melakukan penelitian di daerah buffer zone dan
mereka menemukan 115 jenis vegetasi ethnobotanical. Jenis vegetasi ini
bisa digunakan untuk keperluan obat-obatan, kosmetik, makanan, anti
nyamuk dan keperluan rumah tangga, seperti sering digunakan oleh
masyarakat setempat.
Sedangkan jenis fauna yang tedapat dalam
Taman Nasional Kerinci Seblat tercatat 42 jenis mamalia, 10 jenis
reptil, 6 jenis ampibia, 306 jenis burung dari 49 famili dan 8 jenis
burung endemik. Beberapa jenis mamalia yang bisa dijumpai di antaranya:
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas
maximus sumatrensis), Macan Dahan (Neopholis nebulosa), Harimau Loreng
Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Kucing Emas (Felis
termminnckii), Tapir (Tapirus indica), Kambing Hutan (Capricornis
sumatrensis). Jenis amphibia antara lain: Katak Bertanduk (Mesophyrs
nasuta); jenis primata: Siamang (Sympalagus syndactylus) Ungko
(Hylobates agilis), Wau-wau Hitam (Hylobates lar), Simpai (Presbytis
melalobates), Beruk (Macaca nemestrina) dan Kera Ekor Panjang (Macaca
fascicularis) dan jenis burung endemik seperti: Burung Tiung Sumatera
(Cochoa becari), Burung Puyuh Gonggong (Arborophila rubirostris),
Burung Celepuk (Otus stresemanni) dan Burung Abang Pipi (Laphora
inornata).
C. Lokasi
Taman Nasional Kerinci Seblat membentang di 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa yang tersebar dalam 4 wilayah provinsi yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Taman Nasional Kerinci Seblat membentang di 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa yang tersebar dalam 4 wilayah provinsi yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
D. Harga Tiket
Dalam proses konfirmasi
E. Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama, dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Jambi: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Dalam proses konfirmasi
E. Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama, dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Jambi: perjalanan dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif yang kedua dengan lokasi
taman berada di daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan bisa dimulai
dari kota Padang ke Tapan, kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan
jarak 278 km, dengan lama perjalanan sekitar 7 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan dimulai dari
Padang ke Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo.
Jarak dari kota Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam
waktu sekitar 5-6 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan
atau mobil pribadi.
Alternatif Keempat dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke
Muara Aman, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kelima dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke
Argamakmur dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif keenam dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari
Bengkulu ke Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan
menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif Ketujuh dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari
Palembang ke Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam dengan
menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kedelapan dengan lokasi taman
berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalana dimulai dari
Lubuk Linggau ke Muara Rupit, kemudian ke Surulangun dan ke Napal
Licin, dengan waktu tempuh selama sekitar 4 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi
Alternatif Kesembilan melalui jalur air
dengan lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: Dari
Muara Rupit ke Napal Licin membutuhkan waktu perjalanan selama sekitar 2
jam dengan menggunakan speed boad.
Ongkos menuju lokasi melalui masing-masing rute tersebut masih dalam proses pengumpulan data.
F. Akomodasi dan Fasilitas
Di kota Sungai Penuh (ibukota Kabupaten Kerinci), banyak hotel yang bisa ditempati oleh para wisatawan untuk menginap. Harga untuk satu kamar relatif murah dengan tarif mulai dari Rp. 50.000,00 sampai Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Di kota Sungai Penuh (ibukota Kabupaten Kerinci), banyak hotel yang bisa ditempati oleh para wisatawan untuk menginap. Harga untuk satu kamar relatif murah dengan tarif mulai dari Rp. 50.000,00 sampai Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Wisata Daerah Kerinci Lainya:
Danau Lingkat
Danau Lingkat
Danau yang masih alami ini terletak
dipinggir hutan TNKS yang berdekatan dengan Desa Lempur Mudik. Luasnya
lebih kurang 12 ha pada ketinggiam 1.100 m dpl. Untuk mencapai objek
wisata ini dapat menggunakan bus umum. Hal yang menarik pada objek
wisata ini, yakni masih dapat didengar suara binatang seperti siamang
dan yang lainnya ketika matahari mulai bersinar. Menjelajahi danau
dengan rakit dan melihat batu yang unuk berwarna warni didasar danau
yang dapat dilihat dari dari permukaan air.
Air terjun Tujuh Tingkat
Air terjun Tujuh Tingkat
Bagi wisatawan yang senang dengan
kegiatan cross countryatau wisata alam objek wisata ini merupakan tempat
yang cocok untuk kegiatan itu. Untuk mencapai objek ini wisatawan harus
melewati hutan produksi kayu manis dan hutan lindung. Tingkat pertama
tingginya sekitar 6 meter yang merupakan air sungai yang jatuh pada
tebing terjal.
Air terjun Pancaro Rayo dan Pancuran Gading
Daya tarik air terjun berketinggian lebih
kurang 150 meter ini berupa hujan embun yang tercipta akibat
ketinggiannya serta kolam pemandian alam yang unik dan menarik. Kondisi
hutan diekelilingnya relatif alami dan merupakan habitat tumbuhan rotan
yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan meubel dan kerajinan
lain. Desa lempur Danau dan Desa Pulau Tengah merupakan dua desa yang
berdekatan dengan objek wisata ini.
Sumber air panas Semurup
Objek ini terletak di desa Air Panas
kecamatan Air Hangat sekitar 11 km dari kota Sungai Penuh. Air panas
yang keluar dari pwut bumi merupakan hasil kegiatan vulkanik, dengan
luas permukaan lebih kurang 15 km2 membentuk sebuah kolam kecilyang
selalu mengepulkan uap.
Pengunjung dapat merebus telur dan pisang serta berendam guna penyembuhan penyakit kulit.
Pengunjung dapat merebus telur dan pisang serta berendam guna penyembuhan penyakit kulit.
PS: kalo mau ke air terjun pancaro rayo, jasa tour guide gratis coz ‘author’ kebetulan tinggal di dekat objek..heheh
*akomodasi juga kalo bsa digratiskan dah..